Dalam beberapa tahun terakhir, pembangkit energi berkelanjutan telah menjadi semakin penting karena keterbatasan saat ini dari sumber daya energi konvensional dan dorongan untuk mengurangi polusi. Salah satunya yaitu pemanfaatan energi gelombang laut, dimana sumber daya ini dapat ditemukan dimana mana dan didistribusikan secara luas di dunia. Banyak perangkat telah dikembangkan untuk konversi energi gelombang (Wave Energy Converter - WEC),dan banyak sistem pembangkit energi gelombang telah muncul. Di Indonesia, Kecepatan arus pasang-surut di perairan pantai umumnya kurang dari 1,5 m/detik. Sementara itu, di selat-selat di antara Pulau Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara Timur, kecepatannya bisa mencapai 2,5-3,4 m/detik.
Pada dasarnya, gelombang laut menyimpan energi kinetik dalam jumlah besar yang dapat dikonversi menjadi energi listrik. Muka air laut selalu mengalami osilasi (gerakan naik turun) sehingga energinya dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan generator.
Sistem Ocean Power Generation
Sistem Ocean Power Generation ini menggunakan pelampung yang ditempatkan di permukaan air dan dilengkapi dengan sirkuit hidrolik, akumulator energi, motor hidrolik, generator listrik, katup pengatur tekanan, katup pengaman, katup terbalik, dan blok manifold.
Dalam sistem ini, jika energi gelombang diubah menjadi pasokan listrik yang stabil dan berkelanjutan, ada dua metode penyimpanan energi. Salah satunya adalah pembangkit listrik 'direct-drive', yang terutama menggunakan sistem gigi dan flywheels untuk penyimpanan energi, dan yang lainnya adalah penyimpanan energi hidrolik. Penyimpanan energi hidrolik dapat meredam dampak impuls gelombang, karena akumulator hidrolik memiliki kapasitas buffering dan penyimpanan energi yang jauh lebih tinggi daripada transmisi mekanis direct-drive. Ketika tekanan akumulator hidrolik mencapai ambang batas tertentu, katup outlet akumulator terbuka, dan motor hidrolik PTO akan mulai bekerja. Meskipun daya listrik dari penyerap titik tunggal WEC tidak dapat bertahan untuk waktu yang lama karena pasokan energi gelombang intermiten, tetapi kita dapat menjaga daya output tetap stabil dalam beberapa menit atau bahkan jam.
Sehingga cara kerja dari sistem ini sebagai berikut:
1. Ketika alat ini menangkap energi gelombang yang cukup dan mencapai titik setel, generator mulai menghasilkan energi listrik yang stabil.
2. Ketika energi gelombang tidak cukup, akumulator akan menggerakkan pembangkit listrik selama beberapa menit atau bahkan berjam-jam dan kemudian berhenti bekerja. Namun, energi listrik selama waktu ini stabil.
3. Untuk pelampung mengambang tunggal, sistem ini selalu dapat mencapai energi listrik yang stabil terlepas dari perubahan energi gelombang realtime.
4. Semakin banyak jumlah pelampung mengambang, semakin stabil energi listrik yang dihasilkan oleh sistem.
Ketika pelampung mengambang berosilasi naik dan turun di sekitar sumbu di bawah beban gelombang, pompa piston akan menghilangkan minyak hidrolik bertekanan rendah dari tangki minyak dan memompa minyak hidrolik bertekanan tinggi ke akumulator. Pertama, energi gelombang berosilasi diubah menjadi pasokan minyak hidrolik bertekanan tinggi, yang disimpan dalam akumulator hidrolik. Ketika tekanan oli mencapai ambang batas tertentu, melalui katup kontrol aliran proporsional dibuka, oli bertekanan tinggi akan dilepaskan dari akumulator ke motor hidrolik untuk menggerakkan generator listrik, yang akan berputar pada kecepatan yang mendekati constant. Jika tekanan oli hidrolik turun ke nilai rendah tertentu, katup proporsional akan ditutup. Dengan demikian, input energi gelombang akan tetap berada dalam akumulator secara siklus. Kemudian, siklus mengubah input energi gelombang kontinu menjadi output listrik yang stabil selesai, meskipun sebentar-sebentar.
Keterangan Gambar :
1. Pompa Piston
2. Manifold Katup Satu Arah
3. Akumulator
4. Tekanan Sensor
5. Kontrol Aliran Proporsional Elektro-Hidraulik Dua Arah Katup
6. Katup Solenoid
7. Sensor Aliran
8. Motor Hidrolik
9. Generator Listrik
10. Beban
11. Filter Oli
12. Tangki Oli
13. Pelampung
Bagian pengambilan energi gelombang seperti pelampung osilasi dan pompa piston untuk mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik. Empat katup digunakan untuk membangun sirkuit jembatan hidrolik, yang digunakan untuk mengubah dua aliran minyak hidrolik yang berlawanan menjadi pasokan satu arah. Sub-sistem penyimpanan energi hidrolik terutama terdiri dari akumulator, sirkuit bongkar muat, instrumen tekanan, dan sensor flow meter. Bagian pembangkit listrik terdiri dari turbin, motor hidrolik dan generator listrik. Sub-sistem kontrol listrik mencakup sensor tekanan, flow meter, dan katup kontrol aliran proporsional, yang digunakan untuk mengatur penurunan tekanan dan laju aliran oli hidrolik melalui motor. Subsistem ini dikonfigurasi sebagai dua operasi loop tertutup. Salah satunya terdiri dari penangkapan energi gelombang dan penyimpanan energi hidrolik, dan yang lainnya adalah daya lepas landas hidrolik untuk output daya listrik terdiri dari pasokan energi / penyimpanan, motor hidrolik, generator listrik, pengontrol laju aliran umpan balik tekanan, dan beban yang diterapkan.
Nah demikian penjelasan mengenai Ocean Power Generation, semoga alat ini bisa diterapkan di seluruh perairan Indonesia ya.
0 Response to "Yuk Mengenal Ocean Power Generation – Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut"
Post a Comment