PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya merupakan pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik dan menyakurkannya kepada konsumen. Dalam pembangunan PLTS terdapat beberapa konfigurasi yaitu PLTS terhubung dengan PLN, PLTS terhubung sendiri, dan hybrid.
Konfigurasi PLTS On Grid
Untuk penggunaan klasifikasi jenis PLTS berdasarkan konfigurasi komponen koneksi ke PLN, ada 2 jenis aplikasi yang dapat digunakan, yaitu :
1. Paralel; dimana produksi daya PLTS hanya digunakan untuk konsumsi pengguna, tanpa ada transfer pengiriman daya PLTS tersebut ke jaringan luar. Penggunaan untuk rumah, bisnis dan industry diperbolehkan, dengan izin dari pihak PLN.
2. EXIM; dimana produksi daya PLTS di transfer ke jaringan luar dan secara bersamaan dapat digunakan untuk konsumsi pengguna.
Konfigurasi PLTS Off-Grid
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpusat (Off-Grid) merupakan sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan radiasi matahari tanpa terhubung dengan jaringan PLN atau dengan kata lain satu-satunya sumber pembangkitnya yaitu hanya menggunakan radiasi matahari dengan bantuan panel surya atau photovoltaic untuk dapat menghasilkan energi listrik sistem PLTS Off- Grid sendiri juga hanya dimanfaatkan untuk daerah yang tidak terjangkau pasokan listrik dari PLN seperti daerah pedesaan. Sistem tipe ini hanya tergantung pada matahari seutuhnya. Karena panel tidak mungkin mendapatkan sinar matahari terus menerus terutama malam hari, maka sistem ini membutuhkan media penyimpan yaitu baterai. Menentukan kapasitas panel dan baterai secara akurat sangat penting. Pada sistem Off Grid, umumnya kapasitas baterai ditambah untuk mengantisipasi hari tidak ada sinar matahari/hari berawan yang disebut days of autonomy (DoA) [6]. Berdasarkan pertimbangan biaya, kapasitasnya ditambahkan 1-2 kali periodenya. Dalam perencanaan, kapasitas PV harus menyuplai beban minimal pada tingkat radiasi rata-rata 1 kW/m2 dan secara bersamaan, mampu mengisi baterai dengan jumlah energi yang dibutuhkan dalam periode discharge. Waktu pengisian sekitar peak sun hour (PSH) periode, yaitu lamanya penyinaran matahari secara efektif, di Indonesia sekitar 3-4 jam/hari. Kapasitas panel (kWp) harus memperhitungkan round trip effisiensi baterai.
Konfigurasi PLTS Hybrid
Sistem pembangkit listrik hybrid didefinisikan sebagai suatu sistem pembangkit tenaga listrik yang menggabungkan dua atau lebih pembangkit dengan sumber energi yang berbeda, umumnya digunakan untuk isolatedgrid, sehingga diperoleh sinergi penerapannya dapat menghasilkan keuntungan ekonomis maupun teknis. PLTS dengan sistem Hybrid memadukan sistem ON Grid dan Off Grid dimana sumber listrik bersatu dengan sumber tegangan PLN.
Dengan demikian sumber tenaga tersebut dapat digunakan bergantian dan saling backup. Dengan sistem ini, sumber energi utamanya adalah berasal dari solar panel yang energi listriknya ditampung menggunakan baterai. Jika pemakaian energi sudah melampaui kapasitas baterai maka secara otomatis sistem mengambil catu dari PLN.
Nahh sekian pembelajaran kita mengenai konfigurasi PLTS, next artikel kita akan membahas mengenai energi terbarukan lainnya.
0 Response to "Konfigurasi PLTS On Grid, Off Grid, Hybrid – Lengkap dengan Penjelasan"
Post a Comment