PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya merupakan pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik dan menyakurkannya kepada konsumen. Dalam pembangunan PLTS terdapat beberapa konfigurasi yaitu PLTS terhubung dengan PLN, PLTS terhubung sendiri, dan hybrid.
Jenis jenis Sel Surya
Panel Surya merupakan komponen yang berfungsi untuk mengubah radiasi sinar matahari menjadi energi listrik melalui proses fotoelektrik, energi yang dihasilkan adalah arus searah (DC). Panel surya memiliki bentuk, jenis dan kemampuan yang berbeda, berikut beberapa jenis panel surya:
Monocrystalline
Jenis modul surya monocrystalline ( Kristal Tunggal ) merupakan jenis modul yang memiliki efisiensi yang cukup tinggi. Monocrystalline terbuat dari batangan kristal silicon murni yang diiris tipis sebagai bahan utama penyusun sel surya. Kristal silikon murni yang membutuhkan teknologi khusus untuk mengirisnya menjadi kepingan-kepingan kristal silikon yang tipis. Dengan teknologi seperti ini, akan dihasilkan kepingan sel surya yang identik satu sama lain dan memilik kinerja tinggi. Sehingga menjadi sel surya yang paling efisien dibandingkan jenis sel surya lainnya, sekitar 15% - 20%. Kelemahan dari jenis modul ini adalah jika disusun membentuk solar modul (panel surya) akan menyisakan banyak ruangan yang kosong karena sel surya seperti ini umumnya berbentuk segi enam atau bulat, tergantung dari bentuk batangan kristal silikonnya dan memiliki tebal 200 – 400 micro meter. Dan kelemahan lainnya yaitu tidak berfungsi dengan baik ketika modul kurang terpapar cahaya matahari dan efisiensinya akan turun drastis.
Polycrystalline
Bahan polycrystalline diciptakan karena harga untuk jenis ini cenderung lebih murah dibandingkan jenis monocrystalline. Polycrystalline terbuat dari beberapa batang kristal silikon yang dilebur / dicairkan kemudian dituangkan ke dalam cetakan berbentuk persegi. . Tampilannya nampak seperti ada motif pecahan kaca di dalamnya dan memiliki bentuk persegi yang membuat susunannya rapat dan tidak ada ruangan kosong yang sia-sia seperti susunan pada panel surya monocrystalline di atas. Kemurnian kristal silikonnya tidak semurni pada sel surya monocrystalline. Efisiensi jenis modul ini lebih kecil dibandingkan jenis monocrystalline yaitu mencapai 12% hingga 14%. Polycrystalline dapat menghasilkan listrik walaupun keadaan cahaya matahari yang kurang atau mendung.
Thin Film Photovoltaic
Sebagian besar sel surya thin film dan Amorphous Silicon atau a-Si adalah sel surya generasi kedua, dan lebih ekonomis dibandingkan dengan sel surya wafer silikon generasi pertama. Sel wafer silikon memiliki lapisan penyerap cahaya hingga 350 μm, sedangkan sel surya thin film memiliki lapisan penyerap cahaya yang sangat tipis, umumnya berukuran 1 μm. Inovasi terbaru dari Thin Film adalah Thin Film Triple Junction PV yang memiliki efisiensi pada saat udara berawan menghasilkan energi listrik sampai 45% lebih tinggi dari panel jenis lain dengan daya yang sama. Berdasarkan materialnya, sel surya Thin Film diklasifikasikan menjadi 3, yaitu Amorphous Silicon (a-Si), Cadmium Telluride (CdTe) dan Copper Indium Gallium Selendie (CIGS) :
Amorphous Silicon (a-Si) Solar Cells.
Sel surya dengan bahan Amorphous Silicon ini, awalnya banyak diterapkan pada kalkulator dan jam tangan. Dengan teknik produksi yang disebut "stacking" (susun lapis), dimana beberapa lapis Amorphous Silicon ditumpuk membentuk sel surya, akan memberikan efisiensi yang lebih baik antara 6% - 8%.
Cadmium Telluride (CdTe) Solar Cells.
Sel surya jenis ini mengandung bahan Cadmium Telluride yang memiliki efisiensi lebih tinggi dari sel surya Amorphous Silicon, yaitu sekitar: 9% - 11%.
Copper Indium Gallium Selenide (CIGS) Solar Cells.
Dibandingkan kedua jenis sel surya thin film di atas, CIGS sel surya memiliki efisiensi paling tinggi yaitu sekitar 10% - 12%. Selain itu jenis ini tidak mengandung bahan berbahaya Cadmium seperti pada sel surya CdTe.
Nahh sekian pembelajaran kita mengenai jenis jenis sel surya pada PLTS, next artikel kita akan membahas mengenai energi terbarukan lainnya.
0 Response to "Jenis jenis Sel Surya (Monocrystalline, Polycrystalline, dan Thin Film) – Lengkap dengan Penjelasan"
Post a Comment