Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan energi matahari untuk menjadi energi listrik melalui photovoltaic module yang termasuk dalam energi hijau sehingga menjadi suatu pembangkit yang terbarukan, lebih efisien efektif, handal dan dapat mensuplai kebutuhan energi listrik. PLTS merupakan salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan listrik yang sangat ramah lingkungan. Unsur utama yang memungkinkan diperolehnya energi listrik dari cahaya matahari secara langsung adalah sel surya, energi photovoltaic (PV) merupakan sumber tenaga listrik yang sesuai untuk berbagai penggunaan yang memerlukan listrik yang relatif terbatas.
Parameter-parameter Kinerja PLTS
1. Suhu
Komponen semikonduktor seperti diode sensitif terhadap perubahan suhu, begitu pula sel surya. Kenaikan suhu mengurangi tegangan keluaran sel surya. Hal ini disebabkan peningkatan suhu menurunkan band gap semikonduktor. Band gap yang dimaksud adalah sejumlah energi yang dibutuhkan untuk mengeluarkan electron dari ikatan kovalennya sehingga terjadilah aliran arus listrik. Suhu optimal pada sel surya adalah 25oC, jika suhu melewati batas tersebut maka efisiensi panel surya akan menurun. Kenaikan temperatur lebih tinggi dari temperature normal pada PV sel akan melemahkan voltage (Voc). Setiap kenaikan temperatur Sel Surya 1 derajat celsius (dari 25 derajat) akan berkurang sekitar 0.4 % pada total tenaga yang dihasilkan[3] atau akan melemah 2x lipat untuk kenaikkan temperatur Sel per 10 derajat C.
2. Iradiasi
Radiasi matahari yang diterima bumi terdistribusi pada beberapa range/panjang gelombang, mulai dari 300 nm sampai dengan 4 mikron. Sebagian radiasi mengalami refleksi di atmosfer (diffuse rediation). Kedua radiasi ini yang dipakai untuk mengukur besaran radiasai yang diterima sel surya. Semakin besar iradiasi yang diterima panel surya, maka tegangan yang dihasilkan akan semakin bertambah.
3. Orientasi Panel Surya
Orientasi dari rangkaian PV (array) ke arah matahari secara optimum adalah penting agar panel/deretan PV dapat menghasilkan energi maksimum. Selain arah orientasi, sudut orientasi (tilt angle) dari panel/deretan PV juga sangat mempengaruhi hasil energi maksimum (lihat penjelasan tilt angle). Sebagai guidline: untuk lokasi yang terletak di belahan utara latitude, maka panel/deretan PV sebaiknya diorientasikan ke Selatan, orientasi ke timur-barat walaupun juga dapat menghasilkan sejumlah energi dari panel-panel/deretan PV, tetapi tidak akan mendapatkan energi matahari optimum.
4. Kecepatan Angin
Kecepatan tiupan angin di sekitar lokasi panel surya akan sangat membantu terhadap pendinginan suhu permukaan panel sehingga suhu dapat terjaga di kisaran suhu yang kondusif.
5. Keadaan Atmosfir Bumi
Keadaan atmosfir bumi berawan, mendung, jenis debu udara, asap, uap air, kabut dan polusi sangat menentukan kinerja dari panel surya.
6. Peletakan Panel Surya
Agar energi matahari yang diserap berada pada nilai yang optimal maka permukaan panel surya harus dipertahankan tegak lurus terhadap sinar matahari yang jatuh ke permukaan panel surya. Oleh karena itu peletakan panel surya sangat penting agar kinerja panel surya maksimal.
0 Response to "Parameter-parameter pada Sistem PLTS – Lengkap Dengan Penjelasan"
Post a Comment