SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengendalikan dan memantau proses industri secara jarak jauh. Sistem ini terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang bekerja sama untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data operasional dalam waktu nyata.
Komponen SCADA
Komponen-komponen SCADA meliputi:
1. RTU (Remote Terminal Unit): Merupakan perangkat keras yang terhubung langsung dengan peralatan di lapangan, seperti sensor, aktuator, dan peralatan kontrol. RTU bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dari peralatan di lapangan, melakukan pengukuran, dan mengirimkannya ke sistem SCADA melalui komunikasi jarak jauh.
2. PLC (Programmable Logic Controller): PLC berperan sebagai perangkat kontrol yang melakukan pengendalian langsung terhadap peralatan di lapangan. PLC menerima instruksi dari sistem SCADA dan mengendalikan operasi peralatan berdasarkan instruksi tersebut.
3. Komunikasi: SCADA menggunakan berbagai protokol komunikasi untuk mentransfer data antara RTU, PLC, dan sistem SCADA. Protokol umum yang digunakan termasuk Modbus, DNP3, OPC (OLE for Process Control), dan TCP/IP.
4. Server SCADA: Merupakan komponen perangkat lunak yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data operasional. Server SCADA juga menyediakan antarmuka pengguna yang memungkinkan operator mengawasi dan mengontrol proses industri.
5. Antarmuka Pengguna: Ini adalah antarmuka grafis yang digunakan oleh operator untuk memantau dan mengendalikan proses industri. Antarmuka ini dapat berupa layar sentuh atau komputer dengan tampilan yang intuitif dan informasi yang jelas, seperti tampilan grafik, alarm, grafik tren, dan laporan.
Fungsi SCADA
Fungsi SCADA meliputi:
1. Pemantauan Proses: SCADA mengumpulkan data secara real-time dari peralatan di lapangan dan menampilkan informasi yang relevan kepada operator. Operator dapat melihat status operasional, suhu, tekanan, kecepatan, dan parameter lainnya.
2. Pengendalian Proses: Operator dapat mengendalikan peralatan di lapangan melalui antarmuka SCADA. Mereka dapat memulai atau menghentikan peralatan, mengatur parameter operasional, dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan.
3. Pengumpulan Data dan Logging: SCADA menyimpan data operasional dalam basis data sehingga dapat diakses kembali untuk analisis dan pelaporan. Data ini dapat digunakan untuk mempelajari tren operasional, melakukan pemeliharaan preventif, dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
4. Pengaturan Alarm dan Keamanan: SCADA menghasilkan alarm jika terjadi kegagalan atau situasi darurat di lapangan. Operator menerima pemberitahuan dan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Penerapan SCADA sangat luas di berbagai sektor industri, termasuk pembangkit listrik, pengolahan air, industri minyak dan gas, transportasi, dan banyak lagi. SCADA memungkinkan operasi yang lebih efisien, pengawasan jarak jauh, pengurangan biaya, dan peningkatan keselamatan dalam industri.
0 Response to "Yuk Ketahui Apa Itu SCADA – Pengertian, Komponen, dan Fungsi"
Post a Comment