2D floor plan adalah representasi dua dimensi dari tata letak suatu bangunan atau ruangan. Ini adalah gambaran dari atas yang menunjukkan bagaimana ruangan tersebut diatur, termasuk dinding, pintu, jendela, dan elemen-elemen lainnya. 2d floor plan umumnya digunakan dalam industri arsitektur, desain interior, dan konstruksi untuk memberikan gambaran visual tentang tata letak suatu ruangan atau bangunan sebelum pelaksanaan fisik dimulai. Gambar ini biasanya mengabaikan detail ketinggian atau dimensi vertikal, fokus utamanya adalah pada pengaturan horizontal.
Sebuah 2d floor plan adalah representasi visual dari tata letak suatu ruangan atau bangunan secara dua dimensi, yang biasanya digunakan dalam arsitektur, desain interior, dan perencanaan tata letak. Rencana lantai ini memberikan pandangan dari atas, yang memungkinkan kita untuk melihat bagaimana ruangan atau bangunan diatur dalam skala yang akurat. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai unsur-unsur utama dalam sebuah 2d floor plan:
1. Ukuran dan Skala: 2d floor plan biasanya menggunakan skala tertentu untuk mengonversi ukuran sebenarnya ke ukuran pada gambar. Misalnya, skala 1:50 berarti bahwa setiap satuan pada rencana lantai mewakili 50 satuan sebenarnya. Ini memungkinkan orang untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang ukuran ruangan dan relasi antar elemen.
2. Dinding dan Pintu: Dinding ditampilkan sebagai garis tebal pada rencana lantai. Panjang dinding dan letak pintu dicatat dalam ukuran sesungguhnya atau sesuai skala. Pintu biasanya digambarkan dengan garis tiga segmen: dua garis vertikal yang mewakili sisi pintu saat tertutup, dan garis horizontal yang menghubungkan keduanya untuk menunjukkan arah pembukaan pintu.
3. Jendela: Jendela digambarkan sebagai persegi panjang dengan garis horizontal di tengahnya untuk menunjukkan arah pembukaan. Ukuran jendela dan tinggi dari lantai juga dicatat.
4. Nama Ruangan: Nama atau label ruangan ditempatkan di dalam setiap ruangan pada rencana lantai. Ini membantu untuk mengidentifikasi fungsi masing-masing ruangan.
5. Furniture dan Perabotan: 2d floor plan dapat menyertakan representasi simbolis dari perabotan dan furniture dalam ruangan, seperti tempat tidur, meja, kursi, dan lain-lain. Simbol-simbol ini membantu dalam perencanaan tata letak dan desain interior.
6. Dimensi: Dimensi dapat ditambahkan ke rencana lantai untuk menunjukkan ukuran ruangan secara langsung. Garis panah dengan angka-angka menunjukkan panjang dan lebar ruangan, serta jarak antara elemen-elemen tertentu.
7. Notasi dan Anotasi: Rencana lantai dapat mencakup catatan atau anotasi yang memberikan informasi tambahan tentang detail-desain atau perubahan yang perlu dilakukan. Ini dapat berupa instruksi untuk kontraktor atau desainer, seperti detail material yang akan digunakan.
8. Skala Ruang: Beberapa rencana lantai mungkin mencakup skala ruang yang memperlihatkan pengaturan furniture dan elemen lainnya lebih rinci. Skala ini memberikan gambaran lebih nyata tentang bagaimana ruangan akan terlihat setelah diisi dengan furniture.
9. Aksesibilitas: Pintu keluar, tangga, dan aksesibilitas lainnya dapat ditandai dengan simbol-simbol khusus untuk memastikan bahwa desain memenuhi standar keselamatan dan peraturan.
Dalam desain modern, 2d floor plan sering digunakan sebagai langkah awal untuk merencanakan dan mengkomunikasikan desain suatu bangunan atau ruangan sebelum proses pembangunan atau perubahan fisik dilakukan. Ini membantu menghemat waktu, anggaran, dan upaya dengan memungkinkan perubahan desain yang lebih mudah sebelum pelaksanaan fisik dimulai.
0 Response to "Apa Itu 2D Floor Plan ? – Penjelasan dan Komponen-komponen"
Post a Comment