-->

Yuk Ketahui Sistem Transportasi Vertikal Dalam MEP

 


Sistem transportasi vertikal dalam MEP (Mechanical, Electrical, dan Plumbing) pada bangunan biasanya merujuk pada sistem lift atau elevator. Sistem ini dirancang untuk mengangkut orang atau barang dari satu lantai bangunan ke lantai lainnya secara cepat, aman, dan efisien. Berikut adalah penjelasan rinci tentang berbagai komponen dan aspek dari sistem transportasi vertikal (lift) dalam MEP:

  1. Komponen Utama Lift:
    • Kabin Lift: Kabin lift adalah tempat di mana penumpang atau barang ditempatkan untuk diangkut dari satu lantai ke lantai lainnya. Kabin lift harus dirancang dengan ukuran yang memadai untuk menampung jumlah penumpang atau barang yang diharapkan.
    • Pintu Lift: Pintu lift adalah pintu di kabin yang membuka dan menutup ketika lift berhenti di lantai tertentu. Pintu lift harus dilengkapi dengan sensor dan perangkat keamanan yang memastikan pintu tidak dapat terbuka saat lift tidak berada di depan lantai yang benar.
    • Motor dan Penggerak: Lift didukung oleh motor listrik yang memutar pulley (roda rantai) yang terhubung dengan tali atau kabel lift. Motor ini menyediakan daya untuk mengangkat atau menurunkan kabin lift.
    • Rantai/Tali Lift: Rantai atau tali lift merupakan elemen penghubung antara kabin lift dan motor/pulley. Rantai ini tergantung di atas atau di bawah sumbu lift dan digunakan untuk menggerakkan kabin lift saat motor berputar.
    • Sumur Lift: Sumur lift adalah ruang vertikal yang berada di sepanjang seluruh tinggi bangunan dan menjadi jalur pergerakan kabin lift. Sumur lift harus dirancang sesuai dengan aturan keamanan dan ukuran yang sesuai dengan dimensi kabin lift.
  2. Sistem Penggerak dan Kontrol Lift:
    • Drive System: Sistem penggerak adalah kombinasi motor listrik dan gearbox atau katrol yang mengubah gerakan motor menjadi gerakan linier untuk mengangkat atau menurunkan kabin lift.
    • Kontrol Lift: Kontrol lift adalah sistem elektronik atau PLC (Programmable Logic Controller) yang mengatur dan mengendalikan pergerakan lift. Sistem kontrol ini memproses perintah dari tombol panggilan di lantai atau dalam kabin lift untuk mengirimkan lift ke lantai yang diminta.
    • Panel Kendali: Panel kendali lift biasanya terletak di ruang mesin lift dan berisi berbagai tombol dan indikator untuk mengoperasikan lift dan menampilkan informasi tentang status lift.
    • Sistem Panggilan:
      • Tombol Panggilan Lantai: Terdapat tombol panggilan lantai di setiap lantai bangunan yang memungkinkan pengguna memanggil lift ke lantai mereka.
      • Tombol Kendali Kabin: Di dalam kabin lift, terdapat tombol kendali untuk memilih lantai tujuan atau fungsi lainnya, seperti membuka pintu dan mengaktifkan alarm darurat.
  3. Sistem Keamanan dan Perlindungan:
    • Sensor Keamanan: Lift dilengkapi dengan sensor keamanan seperti sensor beban, sensor gerak, dan sensor pintu. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi beban berlebih, mencegah pintu terbuka saat lift tidak ada di depan lantai, dan menghindari tabrakan dengan halangan atau pengguna lain.
    • Perangkat Darurat: Lift dilengkapi dengan perangkat darurat, termasuk alarm darurat dan tombol darurat, untuk keadaan darurat seperti kebakaran atau gangguan listrik.
    • Backup Power Supply: Lift seringkali dilengkapi dengan sumber daya cadangan (backup) untuk memastikan operasi yang aman dan berkelanjutan saat terjadi pemadaman listrik.
  4. Sistem Listrik:
    • Daya Listrik: Lift membutuhkan pasokan daya listrik yang andal untuk menggerakkan motor dan sistem kontrol. Koneksi listrik harus sesuai dengan kapasitas daya yang dibutuhkan oleh sistem lift.
    • Penyaluran Kabel: Kabel penghubung harus diatur dengan rapi di sepanjang sumur lift dan di sekitar kabin untuk menghindari hambatan dan masalah keselamatan.
  5. Sistem Pemadam Kebakaran:
    • Pemadam Kebakaran: Lift harus dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran yang terhubung dengan sistem pemadam kebakaran bangunan. Sistem ini memastikan lift bergerak ke lantai tertentu dan berhenti beroperasi saat ada kebakaran untuk memfasilitasi evakuasi yang aman.
  6. Aksesibilitas:
    • Aksesibilitas Universal: Desain lift harus memenuhi standar aksesibilitas universal untuk memastikan bahwa lift dapat diakses dan digunakan oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki mobilitas terbatas atau difabel.
  7. Perawatan dan Pemeliharaan:
    • Jadwal Pemeliharaan: Lift harus menjalani perawatan dan pemeliharaan rutin sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh produsen atau penyedia layanan.
    • Inspeksi Keamanan: Lift harus diinspeksi secara berkala oleh otoritas terkait untuk memastikan keamanan dan kinerjanya sesuai dengan standar yang berlaku.

Perancangan, instalasi, dan operasi sistem transportasi vertikal (lift) dalam MEP harus mematuhi semua peraturan dan standar keselamatan yang berlaku untuk memastikan penggunaan yang aman, efisien, dan handal. Selain itu, lift juga harus memenuhi persyaratan dan kebutuhan khusus bangunan tertentu agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan tujuan bangunan.

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Yuk Ketahui Sistem Transportasi Vertikal Dalam MEP"

Post a Comment